A. MATERI
1.
Perkembangan
Sistem Periodik Unsur
Sampai saat ini telah
dikenal sebanyak 118 unsur. Sebagian besar merupakan unsur alam dan sebagian
lainnya merupakan unsur buatan. Agar lebih mudah dalam mempelajarinya, maka
perlu dilakukan pengelompokan unsur,
yang didasarkan pada sifat yang dimiliki unsur tersebut. Pengelompokan
unsur yang paling sederhana adalah pengelompokan unsur yang didasarkan pada
sifat logam dan bukan logam, kemudian dilanjutkandenga Triad Dobereiner, Oktaf
Newlands, Mendeleev, dan Sistem Periodik modern.
a.
Pengelompokan
unsur berdasarkan pada sifat logam dan bukan logam
Unsur logam dan bukan logam
memiliki perbedaan sebagai berikut:
Unsur
logam
|
Unsur
bukan logam
|
1.
pada
suhu kamar umumnya berwujud padat, kecuali Hg.
2.
penghantar
panas dan listrik yang baik
3.
umumnya
mengkilap
4.
mudah
ditempa dan diregangkan
5.
oksidanya
biasanya bersifat basa atau amfoter.
|
1.
pada
suhu kamar ada yang berwujud gas, padat dan cair.
2.
penghantar
panas dan listrik yang kurang baik
3.
tidak
mengkilap
4.
tidak
dapat ditempa dan diregangkan
5.
oksidanya
biasanya bersifat netral atau asam
|
Unsur ada yang memiliki sifat
diantara logam dan bukan logam. Unsur ini disebut unsur metaloid.
b.
Hukum
Triade
Pada tahun 1826, Johan Wolfgang Dobereiner menemukan
keteraturan unsur-unsur sebagai berikut:
· Unsur-unsur
disusun dalam beberapa kelompok 3 unsur (triad) yang memiliki kemiripan sifat
yang ada hubungannya dengan massa atom relatif.
· Unsur
yang di tengah mempunyai massa atom kira-kira sama dengan rata-rata dari massa
atom kedua unsur yang lain dan bersifat antara sifat-sifat kedua unsur lainnya.
· Triad-triad
yang dikemukakan oleh Dobereiner:
Li, Na, K memiliki sifat yang
hampir sama, begitu juga dengan atom Ca, Sr, Ba serta Cl, Br, I.
Massa atom relatif Na dihitung
dengan menggunakan hukum triad sebagai berikut:
Ar Li + Ar K 6,94 + 39,10 46,04
Ar Na = --------------------- = -------------------- = -------- =
23,02
2 2 2
Hukum ini kurang memuaskan karena
Dobereiner tidak dapat menunjukkan cukup banyak triad yang serupa.
c.
Hukum
Oktaf
Pada tahun 1866, John A.R. Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikn massa atomnya,
ditemukan sifat-sifat setiap unsur ke
delapan (oktaf) mempunyai kemiripan dengan unsur pertama. Karena sifat keperiodikan yang
berulang tersebut, Newlands menamakannya dengan “Hukum Oktaf”
Daftar Oktaf Newlands
H
|
Li
|
Be
|
B
|
C
|
N
|
O
|
F
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
K
|
Ca
|
Cr
|
Ti
|
Mn
|
Fe
|
Co & Ni
|
Cu
|
Zn
|
Y
|
In
|
As
|
Se
|
Kelemahan sistem ini adalah tidak
berlaku untuk unsur-unsur yang nomor massanya besar, juga tidak menyediakan
tempat untuk unsur-unsur yang belum ditemukan.
d.
Sistem
Periodik Mendeleev
Pada tahun 1872, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1872) menyusun
65 unsur (yang sudah dikenal saat itu) ke dalam tabel dan menyimpulkan bahwa sifat-sifat
unsur merupakan fungsi periodik
dari massa atomnya (Hukum Periodik
Mendeleev). Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomm
relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Pada saat yang
bersamaan, Lothar Meyer juga membuat
susunan unsur-unsur seperti yang dibuat
oleh Mendeleev, tetapi dalam menyusun unsur-unsur tersebut Lothar Meyer
mendasarkan pada sifat fisiknya. Meskipun dasar pengelompokan berbeda, tetapi
keduanya menghasilkan pengelompokan yang sama.
Unsur yang sifat-sifat kimianya
mirip diletakkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan (ada 8
golongan) . Lajur horizontal disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya
dan disebut periode (ada 12 periode). Mendeleev
meramalkan sifat-sifat unsur yang saat itu belum ditemukan, dan menyediakan
kotak kosong untuk unsur-unsur tersebut, seperti unsur bernomor massa 44, 68,
72, dan 100, dan ternyata ramalannya terbukti setelah ditemukan unsur-unsur
tersebut.
e.
Sistem
Periodik Modern (Bentuk Panjang)
Setelah ditemukan adanya
partikel-partikel penyusun atom dan ditemukan adanya isotop-isotop, yaitu unsur
yang mempunyai nomor atom sama, sifat kimia sama, tetapi nomor massanya
berbeda, Henry G. Moseley menyusun usur-unsur berdasarkan kenaikan nomor
atomnya
Sistem Periodik yang dikemukakan
oleh Henry G. Moseley ini menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomnya. Sistem periodik ini disebut sistem periodik modern
yang merupakan modifikasi dari Sistem Periodik Mendeleev.
2.
Periode
dan Golongan Pada Tabel Periodik
a.
Periode
Periode dalam Sistem Periodik
Modern disusun dalam arah horisontal (baris), terdiri dari 7 periode, yaitu:
1) Periode
1 disebut periode sangat pendek berisi 2 unsur
2) Periode
2 disebut periode pendek berisi 8 unsur
3) Periode
3 disebut periode pendek berisi 8 unsur
4) Periode
4 disebut periode panjang berisi 18 unsur
5) Periode
5 disebut periode panjang berisi 18 unsur
6) Periode
6 disebut periode sangat panjang berisi 32 unsur
(pada golongan IIIB berisi 14 unsur
dengan sifat mirip dinamakan golongan Lantanida, ditulis terpisah di bawah)
7) Periode
7 disebut periode belum lengkap unsur-unsurnya.
(Pada golongan IIIB berisi 14 unsur
dengan sifat mirip dinamakan golongan Aktinida, ditulis terpisah di bawah)
b.
Golongan
Berdasarkan aturan IUPAC
(International...), Tabel Sistem Periodik Modern dibagi menjadi 18 golongan,
menurut aturan Amerika dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a. 8
golongan utama, yaitu golongan IA sampai dengan VIIIA.
·
Golongan IA disebut golongan Alkali
·
Golongan IIA disebut golongan Alkali Tanah
·
Golongan VIIA disebut golongan Halogen
·
Golongan VIIIA disebut golongan Gas Mulia
b. 8
golongan transisi, yaitu gologan IB sampai VIIIB
Pada golongan IIIB periode 6
terdapat golongan Lantanida, periode 7 terdapat golongan Aktinida. Golongan
Lantanida dan Aktinida disebut golongan transisi dalam.
Unsur-unsur di dalam golongan VIIIB
terdapat dalam 3 lajur vertikal karena semuanya mempunyai sifat-sifat yang
identik.
3.
Hubungan
Konfigurasi Elektron dengan Periode dan Golongan
Penetapan letak unsur dapat
ditentukan dengan cara menggambarkan konfigurasi elektron. Elektron valensi
menyatakan letak golongan, sedangkan jumlah kulit yang terisi elektron
menunjukkan periode.
4.
Sifat-sifat
Periodik Unsur
Sifat periodik unsur adalah
sifat-sifat unsur yang berulang secara periodik. Sifat periodik unsur meliputi:
jari-jari atom, keelektronegatifan, potensial ionisasi, afinitas elektron, dan
sifat logam.
1) Jari-jari
atom, adalah jarak dari inti
sampai kulit terluar
· Dalam
satu periode: dari kiri ke kanan semakin kecil
· Dalam
satu golongan: dari bawah ke atas semakin kecil
2) Keelektronegatifan,
adalah kecenderungan atom untuk
menarik elektron dalam suatu ikatan
· Dalam
satu periode: dari kiri ke kanan makin besar
· Dalam
satu golongan: dari bawah ke atas semakin besar
3) Energi
Ionisasi (potensial ionisasi) adalah besarnya energi yang diperlukan suatu atom untuk melepaskan elektron yang
terikat paling lemah
· Dalam
satu golongan: dari bawah ke atas semakin besar
· Dalam
satu periode: dari kiri ke kanan semakin besar
4) Afinitas
Elektron, adalah besarnya
energi yang dilepaskan pada saat suatu atom menerima sabuah elektron
· Dalam
satu periode: dari kiri ke kanan makin besar
· Dalam
satu golongan dari bawah ke atas makin besar
5) Sifat
logam
Sifat logam terutama mencakup daya
hantar listrik/panas, dapat ditempa, memiliki kilap logam.
· Dalam
satu periode: dari kiri ke kanan semakin kecil
· Dalam
satu golongan: dari bawah ke atas semakin kecil